
Kayaknya pernyataan yang bilang ‘kalau pengen mewek nontonnya film korea aja’ itu benar sekali. Film ini sukses membuat air mata saya mengalir. Tidak perlu sinematografi yang apik dan handal, tapi film ini sudah membuat penonton larut dalam emosi.
Bercerita mengenai seorang ibu yang bernama Ae Soon (diperankan oleh Go Doo Shim) dan putranya yang memiliki gangguan mental bernama In Gyu (diperankan oleh Kim Sung Kyun). Ae Soon yang menjadi ditinggal suaminya berpulang, mengurus anaknya yang memiliki gangguan mental seorang diri. Namun, tak lama dokter memvonis Ae Soon menderita kanker, dan tak akan hidup lama. Dikarenakan kondisi itu, Ae Soon tak tega meninggalkan In Gyu yang tak tahu apa-apa sendirian, kakaknyapun (diperankan oleh Yoo Sun) jarang mengunjungi mereka.

Kemudian, Ae Soon akhirnya mengajar In Gyu untuk hidup secara mandiri, mulai dari bangun dan merapikan tempat tidur sendiri, memasak sendiri dan bahkan mencarikan In Gyu pekerjaan. Walaupun In Gyu tak langsung bisa dan banyak kesulitan yang ditemui, Ae Soon tetap sabar mengajari In Gyu hal-hal yang perlu ia lakukan sehari-hari, bahkan menempelkan sticky notes di seluruh rumah.

Walaupun film ini mengangkat tema yang umum, mengenai sosok seorang ibu, film ini tetap patut ditonton. Disamping akting pemeran-pemerannya yang tak perlu diragukan lagi, plot cerita film ini juga tak biasa. Film ini layak diberi 4,5/5 karena berhasil membuat penonton terlarut dalam emosi. Saat ini menonton film ini, kita akan dibawa oleh kereta emosi, karena dalam film ini terselip lelucon-lelucon, tapi lebih banyak nangisnya! Kebetulan saat saya menonton film ini, saya bersama teman-teman dan semuanya nangis! Jadi, film ini patut diapresiasi! Clap, Clap, Clap.


